Siswa Adi Widyalaya Gurukula Bangli Melaksanakan Kegiatan Jeda Semester

Diposting pada 21 Sep 2022 oleh Adi Widyalaya Gurukula Bangli
Siswa Adi Widyalaya Gurukula Bangli Melaksanakan Kegiatan Jeda Semester

Bangli, Bali - 21 September 2022 - Dalam rangka mengisi waktu jeda semester dengan kegiatan yang bermakna dan edukatif, siswa-siswi Adi Widyalaya Gurukula Bangli melaksanakan kegiatan membuat kwangen, sebuah keterampilan tradisional yang sarat akan nilai spiritual dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan sekolah pada hari Kamis (tanggal kegiatan), dan diikuti oleh siswa dari berbagai jenjang dengan antusiasme yang tinggi. Kwangen adalah salah satu bentuk banten atau sarana upakara dalam tradisi Hindu Bali yang memiliki makna penghormatan dan penyucian. Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan seperti piodalan, pujawali, atau saat sembahyang pribadi. Melalui kegiatan ini, para siswa tidak hanya belajar cara teknis membuat kwangen, tetapi juga mempelajari filosofi dan nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Kegiatan dimulai pada pagi hari dengan pengarahan dari guru agama Hindu dan pembina upakara sekolah. Para siswa dikenalkan terlebih dahulu dengan fungsi, makna, dan unsur-unsur dalam kwangen, seperti daun pandan, bunga, dan uang kepeng yang disusun sedemikian rupa hingga menjadi persembahan yang utuh. Setelah itu, mereka dibimbing secara langsung untuk mulai membuat kwangen secara mandiri. Para siswa terlihat sangat tekun dan serius mengikuti setiap instruksi. Meski bagi sebagian besar dari mereka ini merupakan pengalaman pertama, mereka mampu menyusun kwangen dengan bentuk yang rapi dan penuh penghayatan. Kegiatan ini menjadi lebih hidup karena dibalut dengan nuansa kebersamaan dan semangat untuk menjaga warisan budaya Bali. Menurut salah satu guru pembina, kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal sekaligus menanamkan nilai spiritual dalam diri siswa. “Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu tentang kwangen sebagai bagian dari upacara, tetapi juga memahami maknanya. Membuat kwangen mengajarkan ketelitian, kesabaran, dan rasa bhakti,” ungkapnya. Salah satu siswa kelas I- VI juga menyampaikan pengalamannya mengikuti kegiatan ini. Ia mengaku senang bisa belajar langsung membuat kwangen dan merasa lebih dekat dengan budaya serta ajaran agama. “Selama ini saya hanya melihat orang tua membuat kwangen di rumah, sekarang saya tahu caranya dan bisa membuat sendiri. Rasanya menyenangkan dan bangga,” tuturnya. Selain pembuatan kwangen, kegiatan juga diselingi dengan diskusi ringan dan tanya jawab seputar pentingnya pelestarian budaya di tengah arus modernisasi. Guru-guru mendorong siswa agar tetap menghargai dan melestarikan tradisi, sekaligus mampu memaknai praktik keagamaan bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi sebagai bentuk kesadaran diri dan spiritualitas. Di akhir kegiatan, hasil karya siswa dipajang di aula sekolah sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaan atas apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan refleksi singkat mengenai pengalaman hari itu. Melalui kegiatan ini, Adi Widyalaya Gurukula Bangli menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan yang menyeluruh, yang tidak hanya mengasah intelektual, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas siswa. Pembuatan kwangen dalam jeda semester ini menjadi salah satu contoh nyata bahwa pembelajaran bermakna dapat dilakukan melalui budaya dan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. etelah melaksanakan rangkaian kegiatan jeda semester yang melibatkan berbagai lomba edukatif, seni, budaya, dan permainan tradisional, Adi Widyalaya Gurukula Bangli menutup seluruh kegiatan tersebut dengan pembagian hadiah kepada para juara lomba, Sabtu (tanggal kegiatan). Acara pembagian hadiah berlangsung meriah dan penuh semangat, diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah. Kegiatan ini menjadi bentuk apresiasi sekolah terhadap partisipasi aktif, kreativitas, dan sportivitas siswa selama mengikuti kegiatan jeda semester. Adapun lomba yang diselenggarakan mencakup lomba membaca puisi, lomba mewarnai, membuat kwangen, tarik tambang, balap bakiak, dan pertunjukan seni antar kelas. Masing-masing lomba bertujuan untuk menggali potensi siswa di berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik. Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Sekolah Adi Widyalaya Gurukula, yang menyampaikan rasa bangga atas antusiasme dan semangat siswa selama mengikuti seluruh kegiatan. Ia menekankan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama, tetapi semangat belajar, kerja sama, dan pengembangan diri adalah hal yang jauh lebih penting. “Hari ini kita tidak hanya memberikan hadiah, tapi juga merayakan keberanian dan usaha semua siswa yang telah ikut berpartisipasi. Kalian semua adalah pemenang,” ujarnya dalam sambutan.