Siswa Adi Widyalaya Gurukula Bangli Melaksanakan Kegiatan Belajar Bercocok Tanam Dengan Memanfaatkan Barang Bekas

Bangli, Bali 12 November 2022 – Dalam rangka menumbuhkan kesadaran lingkungan dan menanamkan nilai-nilai kemandirian serta kreativitas sejak dini, siswa-siswi Adi Widyalaya Gurukula Bangli melaksanakan kegiatan belajar bercocok tanam dengan menggunakan barang bekas sebagai media tanam, Rabu (tanggal kegiatan). Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah dan diikuti oleh siswa dari berbagai jenjang, khususnya tingkat SD, dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Program ini merupakan bagian dari pendidikan berbasis lingkungan yang telah menjadi salah satu ciri khas pembelajaran di Gurukula. Dengan memanfaatkan botol plastik, kaleng bekas, ember rusak, dan wadah makanan yang tidak terpakai, siswa diajarkan bahwa limbah rumah tangga bisa diubah menjadi sesuatu yang berguna dan produktif. Kegiatan dimulai dengan pengenalan jenis-jenis tanaman yang akan ditanam, seperti sayur-sayuran (kangkung, bayam, selada), tanaman obat keluarga (toga), dan beberapa jenis bunga. Guru pembimbing kemudian menjelaskan langkah-langkah menanam, mulai dari menyiapkan media tanam, membuat lubang tanam, hingga cara merawat tanaman agar tumbuh dengan baik. Setelah itu, para siswa secara berkelompok mulai menanam bibit di pot-pot buatan sendiri dari barang bekas. Mereka tampak senang dan bersemangat mencangkul tanah, mengisi pot, dan menyiram tanaman. Tidak sedikit dari mereka yang menunjukkan ide-ide kreatif, seperti menghias pot bekas dengan gambar atau warna-warna cerah agar lebih menarik. Salah satu siswa kelas 4 mengatakan bahwa ia senang bisa belajar menanam di sekolah. “Seru sekali! Ternyata botol minuman bisa jadi pot. Saya ingin membawa pulang satu pot dan merawatnya di rumah,” ucapnya penuh semangat. Kepala Sekolah Adi Widyalaya Gurukula Bangli menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap alam, kebiasaan hidup sehat, serta kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah. “Kami ingin anak-anak belajar tidak hanya di dalam kelas, tapi juga langsung berinteraksi dengan lingkungan. Dengan belajar menanam dari barang bekas, mereka juga belajar tentang daur ulang dan tanggung jawab terhadap bumi,” ujarnya. Selain belajar menanam, siswa juga diberikan pemahaman tentang pentingnya ketahanan pangan lokal dan bagaimana bercocok tanam bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan sekaligus bermanfaat bagi keluarga. Kegiatan diakhiri dengan membuat label nama tanaman dan menempatkan pot di area taman mini sekolah. Setiap kelompok bertanggung jawab merawat tanaman mereka selama beberapa minggu ke depan, yang sekaligus menjadi bagian dari proyek belajar berkelanjutan. Dengan kegiatan ini, Adi Widyalaya Gurukula Bangli berharap dapat menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap lingkungan, kreatif, serta mampu mempraktikkan hidup berkelanjutan mulai dari hal kecil dan sederhana.